Begitu banyaknya jumlah pusat perbelanjaan untuk kalangan menengah ke
atas yang menyebabkan semakin berkurangnya keinginan smasyarakat untuk
mengunjungi pasar tradisional, dimana disanalah sebenarnya letak jantung
pemasaran Indonesia. Swalayan dan supermarket yang semakin mudah
didapati di setiap daerah yang kemudian akan memberikan dampak terhadap
pedagang-pedagang kelontongan yang membuka usaha sendiri dan dikelola
sendiri. Semakin banyak supermarket dan swalayan yang ada akan semakin
meningkatkan pola pemikiran masyarakat yang lebih memilih untuk
mengunjungi supermarket dan swalayan daripada mengunjungi sebuah pasar
tradisional.
Namun, tidak tergantung daripada jumlah supermarket dan swalayan ynag semakin hari semakin banyak. Kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional pun semakin menipis seiring dengan beberapa isu dan fakta dilapangan mengenai mutu bahan yang buruk dan terkadang dapat merugikan pembeli. Pemilihan swalayan yang lebih menjurus kepada keterjaminan mutu dan temapt yang memadai yang kemudian tidak sedikit masyarakat berlaih kepada swalayan yang ada dan semaikn mudah ditemukan di beberapa lokasi.
Kebijakan pemerintah yang tidak bisa dikatakan salah dengan memperbolehkan swalayan-swalayan untuk berkembang, namun patut untuk dipelajari kembali untuk tetap meberikan batasan terhadap jumlah swalayan yang ada di suatu daerah. Dengan pemberlakuakn kebijakan tersebut yang akan menumbuhkan sedikit demi sedikit kemandirian kita dan memberikan sedikit keleluasan terhadap pasar lokal.
Perbaikan mutu bahan dan lokasi dari pasar lokal yang harus dikembangkan lebih lanjut juga merupakan solusi untuk meningkatkan kemandirian kita. Perubahan paradigma yang terjadi dimasyarkat pun juga harus terjadi, dimana kita tidak boleh memandang rendah mutu dari barang-barang pasar lokal. Pedangang dari pasar lokal pun tidak hanya menitikberatkan pada keuntungan semata, melainkan harus mempertahankan dan meningkatkan dari mutu barang dan pelayanan yang ada untuk membantu merubah pemikiran masyarakat lokal untuk dapat kembali pada pasar lokal.
Bagikan
Coba lihat sekeliling kita (part.1) - Mini market
4/
5
Oleh
Kresna Nurdianyoto
1 komentar:
Tulis komentarSaya masih cinta pasar tradisional loh baang.. tiap mnggu pagi sesekali belanja di pasar ^o^
ReplyDagangan yg dijual tetap bermutu kok, tergantung dari sudut pandang mana yang diambil. Semoga para ibu-ibu masa kini bisa berpikir lebih bijak dalam memandang mutu dan kualitas..
:D