Alhamdulilah setelah lama tidak melakukan posting, akhirnya sekarang bisa. Postingan ini merupakan lanjutan dari postinga sebelumnya
3. Area Sections
Menu
Define area section disini berfungsi untuk memasukkan input property dari mass
area yang akan digunakan dalam perencanaan. Seperti dalam merencanakan pelat,
dinding geser dkk. Tutorial ini akan menjelaskan sedikit tentang proses
mendefinisikan pembuatan pelat (karena keterbatasan pengetahuan penulis :D)
4. Load Case
Load case dalam SAP2000 digunakan sebagai input dalam beban-beban yang akan digunakan dalam penghitungan SAP2000
Sap2000 sendiri telah menyediakan stringe dalam penginputan beban-beban yang akan digunakan. Mulai dari DEAD, LIVE, RAIN, QUAKE, SUPERDEAD, SNOW, etc. Tinggal kita dalam perencanaannya akan menggunakan berapa banyak input dalam pembebananya.
5.NLINK Property
NLINK Properties digunakan untuk memberikan input damper, isolator, Gap, Hook didalam perencanaan bangunan. Cara mamasukkan NLINK properties, yaitu:
A = Berfungsi
untuk menginput jarak antar tulangan yang direncanakan, namun dapat dikosongkan
untuk merencanakan jarak tulangan. Dengan mengeclick modify maka kemudian akan muncul kotak seperti pada gamabr di bawah.
4. Load Case
Load case dalam SAP2000 digunakan sebagai input dalam beban-beban yang akan digunakan dalam penghitungan SAP2000
Sap2000 sendiri telah menyediakan stringe dalam penginputan beban-beban yang akan digunakan. Mulai dari DEAD, LIVE, RAIN, QUAKE, SUPERDEAD, SNOW, etc. Tinggal kita dalam perencanaannya akan menggunakan berapa banyak input dalam pembebananya.
5.NLINK Property
NLINK Properties digunakan untuk memberikan input damper, isolator, Gap, Hook didalam perencanaan bangunan. Cara mamasukkan NLINK properties, yaitu:
· Property Name dari NLINK atau memakai default
name dari SAP2000.
· memilih Property type apakah akan menggunakan :Damper
, Gap , Hook , Plastic1 , Isolator1 or Isolator2 by clicking on theType drop
down box.
· menginput property Mass, Weight and Rotational
Inertias.
· Memilih arah pergerakan yang akan direncanakan
dari NLINK (U1,U2,U3,R1,R2,R3)
R=
Rotation, U=displacement.
· Input data property dari NLINK seperti
Stiffness, Damping, Yield Strength, Post Yield Stiffness Ratio and exponents
etc. dengan mengeclick Modify/Show Properties button.
· Click OK setelah finish
6. Analysis Case
Menu ini digunakan untuk merubah atau menambahkan analysis case yang ada. Dalam contoh ini saat ingin melakukan analisis PUSHOVER maka load case DEAD LOAD yang mulanya analisis linear dapat dirubah menjadi non-linear dan kemudian membuat analisisi case PUSHOVER yang akan saya berikan nanti .
Menu ini digunakan untuk merubah atau menambahkan analysis case yang ada. Dalam contoh ini saat ingin melakukan analisis PUSHOVER maka load case DEAD LOAD yang mulanya analisis linear dapat dirubah menjadi non-linear dan kemudian membuat analisisi case PUSHOVER yang akan saya berikan nanti .
Menu ini di SAP 2000 berfungsi untuk memasukkan
data combination yang akan kita gunakan. Apakah akan menggunakan kombinasi DL
dan LL saja atau kombinasi DL, LL, RL dan lain-lain yang telah distandarkan oleh SNI.
Bagikan
Tutorial SAP2000 Part.3 (Versi Indonesia)
4/
5
Oleh
Kresna Nurdianyoto